Berita

Membaca Tantangan Pertanian Indonesia di Impact Report 2024

Published on
blog-post-image-1
Indonesia dikenal sebagai negara agraris, namun nyatanya, masih banyak petani kecil kita yang menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan hasil pertanian mereka. Jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand, produktivitas petani Indonesia masih tertinggal cukup jauh. Mengapa ini bisa terjadi? Yuk, kita bahas lebih dalam.

Produktivitas petani Indonesia masih lebih rendah

Data dari World Bank (2022) menunjukkan bahwa hasil panen petani kecil di Indonesia sekitar 20–30% lebih rendah dibandingkan petani di Vietnam dan Thailand, terutama untuk komoditas penting seperti cabai, bawang merah, kentang, dan tomat.

Sebagai gambaran, petani kentang di Vietnam rata-rata mampu menghasilkan 22–25 ton per hektare. Sementara, petani Indonesia baru mencapai kurang dari 18 ton per hektare. Salah satu penyebabnya adalah akses petani terhadap benih dan pupuk yang belum merata, serta masih terbatasnya penggunaan teknologi pertanian yang lebih modern.

Kalau tidak ada perubahan, kesenjangan ini berisiko menghambat ketahanan pangan Indonesia dan memperkecil peluang kita di pasar ekspor.

Dukungan finansial masih terbatas

Selain produktivitas, akses finansial juga menjadi tantangan yang cukup berat bagi petani kecil. Hanya sekitar 30% petani yang bisa mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal. Sisanya masih mengandalkan pinjaman dari pihak informal dengan bunga yang cukup tinggi.

Selain itu, penggunaan asuransi pertanian di Indonesia masih sangat rendah, kurang dari 5%. Padahal, risiko cuaca seperti banjir dan kekeringan bisa menyebabkan kerugian 15–20% hasil panen setiap tahun (Kementerian Pertanian, 2023). Sayangnya, masih banyak petani yang belum mengenal manfaat asuransi atau merasa belum mampu untuk mengakses produk tersebut.

Kesehatan tanah dan akses pasar masih jadi tantangan

Kondisi tanah kita juga perlu mendapatkan perhatian. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan selama bertahun-tahun membuat sekitar 40% lahan pertanian di Indonesia mengalami penurunan kualitas (Indonesian Soil Research Institute, 2021). Tanah yang kurang sehat tentu berdampak pada hasil panen yang menurun dalam jangka panjang.

Setelah panen pun, tantangan belum selesai. Minimnya fasilitas penyimpanan dan distribusi membuat sekitar 80% hasil panen hanya bisa dijual di pasar lokal dengan harga yang cenderung rendah. Saat ini, kurang dari 10% petani yang mampu menembus pasar premium seperti supermarket atau pasar ekspor. Akibatnya, petani seringkali hanya mendapatkan sekitar 20–30% dari harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir.

Elevarm hadir membawa solusi yang terukur dan terintegrasi

Di Elevarm, kami percaya bahwa petani Indonesia punya potensi besar. Namun, untuk mewujudkan potensi itu, dibutuhkan solusi yang menyeluruh dan terkoordinasi. Inilah beberapa cara Elevarm mendampingi petani agar bisa meningkatkan daya saing mereka:
1. Memperkenalkan input yang lebih ramah lingkungan
Elevarm menyediakan benih bersertifikat, pupuk organik, dan biostimulan yang membantu memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan hasil panen dengan cara yang lebih berkelanjutan.
2. Membuka akses pembiayaan yang lebih terjangkau
Kami membantu petani mendapatkan akses ke pembiayaan yang lebih mudah, dengan skema pembayaran yang disesuaikan dengan musim panen. Kami juga mendorong pemanfaatan asuransi pertanian dan asuransi jiwa untuk mengurangi risiko.
3. Mendorong pemanfaatan teknologi pertanian
Lewat teknologi seperti Elevarm App, Agripoint, dan Klinik Tani, Elevarm mempelajari dan mengolah data di lapangan hingga menghasilkan rekomendasi dan panduan bagi para petani untuk meningkatkan produktivitas dan hasil panennya.
4. Memperluas akses pasar
Elevarm membangun sistem pasar yang lebih adil, sehingga petani punya peluang lebih besar untuk menjual hasil panennya dengan harga yang lebih baik dan mendapatkan kepastian pembeli.
5. Dampak yang terukur
Elevarm selalu memastikan bahwa dampak yang kami hasilkan terukur dengan jelas. Kami menggunakan data dan metode pemantauan yang ketat agar setiap langkah yang diambil benar-benar memberikan manfaat nyata bagi petani.

Metode yang kami kembangkan tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga dapat menjadi contoh yang bisa diterapkan lebih luas untuk mempercepat transformasi pertanian Indonesia.

Baca lebih lengkap di Impact Report 2024 Elevarm

Seluruh perjalanan dan hasil kerja kami selama 2024 telah kami rangkum dalam Impact Report 2024. Di sana, kamu bisa melihat data, cerita, dan dampak nyata yang telah dicapai Elevarm bersama para mitra petani.
Written by
Kirana Mulya
linkedin-logo
facebook-logo
x-logo
telegram-logo
whatsapp-logo
Related Articles
The latest industry news, interviews, technologies, and resources.
Berita
Ketika Angka Bercerita: Bagaimana Elevarm Membawa Dampak Nyata
29 Jun 2025
Berita
Elevarm Bukukan Pendanaan Pra-Seri A Rp70 Miliar dari Intudo, Insignia, dan 500 Global
26 Mar 2025