Berita

Ketika Angka Bercerita: Bagaimana Elevarm Membawa Dampak Nyata

Published on
blog-post-image-1
Di balik setiap angka, ada cerita tentang perubahan. Melalui Impact Report 2024, Elevarm mencatat bagaimana pertanian Indonesia mulai bergerak maju. Perubahan ini bukan hanya soal hasil panen yang meningkat, tetapi juga tentang harapan yang tumbuh, sistem yang semakin adil, dan lingkungan yang perlahan mulai pulih.

Produktivitas petani mulai meningkat

Sepanjang tahun 2024, lebih dari sepertiga petani yang didampingi Elevarm mengalami peningkatan hasil panen. Rata-rata kenaikan hasil panen berkisar antara 4% hingga 30% di berbagai komoditas hortikultura seperti cabai, bawang merah, tomat, kentang, hingga stroberi.

Kenaikan produktivitas ini berdampak langsung pada pendapatan petani. Pendapatan rata-rata per siklus tanam meningkat dari Rp12,1 juta menjadi Rp14,1 juta. Dalam beberapa komoditas, petani bahkan mencatatkan kenaikan pendapatan bersih hingga 31%.

Tak hanya itu, perubahan ini juga membantu memperbaiki kondisi petani dengan pendapatan terendah. Jika sebelumnya ada petani yang pendapatannya berpotensi nol rupiah dalam satu musim tanam, kini mereka minimal bisa mendapatkan Rp150 ribu per siklus. Ini adalah langkah kecil yang penting dalam membangun fondasi ekonomi petani yang lebih stabil.

Perubahan yang terjadi di sektor pertanian ternyata juga membuka kesempatan bagi banyak orang di sekitarnya. Jumlah tenaga kerja yang terlibat di lahan pertanian bertambah hingga 33,4%, melibatkan lebih dari 6.300 orang. Artinya, ketika produktivitas petani meningkat, peluang kerja di desa pun ikut tumbuh.

Pertanian bukan lagi pekerjaan yang ditinggalkan, tapi perlahan mulai menjadi sektor yang menjanjikan bagi generasi muda dan komunitas lokal.

Lahan bertambah, modal lebih efisien

Di tahun 2024, petani mitra Elevarm tidak hanya mengelola lahan yang lebih luas, tapi juga mendapatkan akses pembiayaan yang jauh lebih baik. Luas lahan yang dikelola bertambah signifikan, dari 783 hektare menjadi 944 hektare, atau meningkat sebesar 20,6%. Perluasan ini menunjukkan bahwa petani semakin berani memperbesar skala usahanya karena didukung sistem pembiayaan yang memadai.

Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ini adalah dukungan permodalan yang lebih mudah diakses. Tahun ini, petani sudah mendapatkan rata-rata 62,5% kebutuhan modal kerjanya melalui Elevarm. Artinya, sebagian besar biaya produksi mereka sudah dapat dipenuhi dengan skema pembiayaan yang lebih aman, terstruktur, dan terjangkau.

Selain itu, efisiensi modal kerja petani pun semakin membaik. Berkat dukungan ekosistem yang tepat, kebutuhan modal kerja petani berhasil ditekan hingga 22,5%. Ini berarti petani kini bisa menjalankan usaha taninya dengan biaya yang lebih efisien tanpa harus mengurangi kualitas produksi.

Dampak positif lainnya adalah penurunan signifikan ketergantungan petani pada pinjaman informal. Jika sebelumnya sekitar 30,67% petani masih mengandalkan pinjaman dari sumber informal yang sering kali memberatkan, kini angka tersebut turun drastis menjadi hanya 10,16%. DengaLinkn akses pembiayaan yang lebih sehat, petani semakin terlindungi dari jeratan bunga tinggi dan risiko pinjaman yang tidak terkendali.

Langkah nyata menuju pertanian berkelanjutan

Tak hanya membantu dari sisi ekonomi, Elevarm juga mendorong petani untuk bertani dengan cara yang lebih ramah lingkungan.** Penggunaan bahan kimia di lahan pertanian berhasil dikurangi sebesar 14% berkat pengenalan Vermicomplus**, salah satu produk unggulan Elevarm yang merupakan olahan pupuk organik dengan teknik vermikompos.

Vermicomplus membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan secara alami, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dalam jangka panjang bisa merusak tanah.

Kepercayaan petani semakin tumbuh

Kepercayaan petani terhadap ekosistem Elevarm terus meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah hasil panen yang dijual langsung ke Elevarm meningkat hampir dua kali lipat, dari 28,72% menjadi 56%. Petani semakin yakin bahwa hasil panen mereka akan mendapatkan harga yang adil dan proses pembelian yang transparan.

Selain itu, tingkat kepuasan petani terhadap pendampingan yang diberikan Elevarm cukup tinggi, dengan skor Net Promoter Score (NPS) mencapai 61,84. Angka ini menunjukkan bahwa mayoritas petani puas dan bersedia merekomendasikan Elevarm kepada petani lainnya.

Semua data ini bukan hanya deretan angka. Di baliknya ada cerita tentang harapan yang tumbuh kembali, tentang petani yang perlahan mendapatkan kepercayaan diri, dan tentang pertanian yang mulai dipandang sebagai profesi yang layak diperjuangkan.

Melalui Impact Report 2024, Elevarm ingin membagikan cerita bahwa perubahan yang terukur itu mungkin. Bahwa dengan pendampingan yang tepat, kolaborasi yang kuat, dan sistem yang adil, pertanian Indonesia bisa terus berkembang dan membawa manfaat bagi lebih banyak orang.
Written by
Kirana Mulya
linkedin-logo
facebook-logo
x-logo
telegram-logo
whatsapp-logo
Related Articles
The latest industry news, interviews, technologies, and resources.
Berita
Membaca Tantangan Pertanian Indonesia di Impact Report 2024
27 Jun 2025
Berita
Elevarm Bukukan Pendanaan Pra-Seri A Rp70 Miliar dari Intudo, Insignia, dan 500 Global
26 Mar 2025