Sebagai perusahaan rintisan di bidang agrikultura yang mengusung visi meningkatkan produktivitas petani Indonesia, Elevam terus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kali ini, Elevarm berhasil memperoleh pendanaan pra-seri A sebesar US$4,25 juta atau setara Rp70 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh Intudo beserta para investor dari putaran sebelumnya, yaitu Insignia Ventures Partners dan 500 Global.

“Kami berterima kasih atas dukungan para investor yang mempercayai misi kami dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan di ekosistem pertanian hortikultura di Indonesia,” ujar Co-Founder & CEO Elevarm, Bayu Syerli.

Investasi yang kembali diberikan kepada Elevarm menjadi bukti kepercayaan berbagai pihak terhadap tujuan kemajuan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Elevarm pun berkomitmen untuk memanfaatkan pendanaan secara maksimal untuk pengembangan teknologi demi memajukan kesejahteraan para petani.

“Dengan solusi hortikultura berbasis teknologi, Elevarm mendukung ribuan petani kecil di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas melalui kolaborasi dan pendekatan yang menguntungkan semua pihak,” ungkapnya.

Saat ini, Elevarm tengah mendampingi lebih dari 15.000 petani di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta mulai dari pemodalan, masa tanam, panen, hingga pemasaran hasil panen. Untuk mewujudkan tujuannya, Elevarm juga menggandeng berbagai pihak termasuk Kementerian Pertanian RI, Kementerian Koperasi dan UKM RI, Institut Teknologi Bandung (ITB), IPB University, Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bank BJB, Amartha, Rabo Foundation, dan berbagai lembaga riset serta organisasi non-pemerintah (NGO).

Founding Partner Intudo, Patrick Yip menuturkan bahwa Elevarm merupakan salah satu perusahaan rintisan di bidang agriteknologi yang memiliki tujuan jelas dan perkembangan yang positif. Pihaknya juga menilai Elevarm memiliki potensi untuk bertumbuh lebih besar lagi. Oleh sebab itu, para investor memutuskan untuk kembali mendanai Elevarm.

“Elevarm memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan industri hortikultura Indonesia. Dengan terus berinovasi, berinvestasi dalam teknologi, dan memprioritaskan keberlanjutan, Elevarm dapat menjadi pemimpin dalam sektor pertanian yang lebih produktif, tangguh, dan berkelanjutan,” tutur Patrick.

Mengamini Patrick, Managing Partner di 500 Global, Khailee Ng menuturkan, “Dengan menggabungkan kecerdasan buatan dan kearifan tradisional pertanian, Elevarm menawarkan solusi yang dapat diterapkan secara luas untuk memperkuat sistem pangan global sambil menjaga praktik pertanian berkelanjutan,” imbuh Khailee.

Melalui pendanaan pra-seri A ini, Elevarm akan memanfaatkannya untuk:

1. Menambah variasi benih unggul – Menyediakan lebih banyak pilihan benih berkualitas, memungkinkan petani menyesuaikan jenis benih dengan kondisi lahan serta permintaan pasar.
2. Mengembangkan inovasi produk pertanian – Melalui NextBio, Elevarm akan menghadirkan pupuk hayati, solusi alami dan ramah lingkungan untuk pengendalian hama, serta berbagai produk pertanian lain yang mendukung kesehatan tanah dan ketahanan tanaman.
3. Memperkenalkan teknologi terintegrasi berbasis AI – Mengembangkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan efisiensi pertanian, mengotomatisasi tugas lapangan, serta membantu petani dan tim Elevarm dalam mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat

Sebelumnya, Elevarm mendapat pendanaan awal senilai US$2,6 juta dari Insignia Ventures Partners dan 500 Global; kemudian Elevarm mendapatkan komitmen dukungan modal usaha untuk pembiayaan petani sebesar US1 juta dari Amartha, Rabo Foundation, dan Scala.