Layu Fusarium adalah salah satu masalah besar yang sering dihadapi petani cabai karena amat mengancam tanamannya. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum yang dapat menyerang tanaman pada berbagai tahap pertumbuhannya. Gejala awal biasanya ditandai dengan daun yang menguning dan layu.
\n
Namun, gejala ini sering kali dianggap sepele karena dikira hanya kekurangan air. Padahal, jika kamu perhatikan lebih dekat, kelayuan daun ini tidak akan pulih meskipun kamu sudah menyiram tanaman dengan cukup air. Lama-kelamaan, daun-daun yang layu ini akan mengering dan seluruh tanaman bisa mati.
Tanaman yang sudah terkena kondisi ini biasanya sulit diselamatkan. Namun, kamu masih bisa melakukan beberapa langkah untuk mencegah dan mengatasinya. Yuk, simak cara-cara berikut!
1. Kenali dulu gejala layu fusarium
Cabai yang masih berada di pohon.
Selain daun yang menguning, penyakit ini bisa makin memburuk dan mengakibatkan bagian tanaman lainnya rusak. Seperti tulang daun yang memucat, batang menunduk, hingga akar yang membusuk. Hal ini karena jamur fusarium menyerang akar dan jaringan pembuluh tanaman yang fungsinya untuk mengalirkan nutrisi dari akar ke seluruh bagian tanaman. Akibatnya, aliran air tersumbat karena jamur ini dan membuat tanaman jadi tidak tumbuh optimal.
2. Jaga kebersihan kebunmu
Tangan orang sedang mengeruk tanah.
Hal yang menyebalkan dari layu Fusarium adalah jamur ini dapat bertahan di dalam tanah dalam waktu yang lama, bahkan hingga bertahun-tahun. Mereka bisa bertahan dalam bentuk spora yang akan bangkit kembali saat kondisi lingkungan mendukung. Jadi, meskipun kamu sudah mengganti tanaman yang mati dengan yang baru, jika tanahnya tidak disterilkan, ada kemungkinan besar tanaman baru tersebut akan kembali terinfeksi.
Menjaga kebersihan kebun adalah kunci. Pastikan kamu membersihkan sisa-sisa tanaman yang sudah terinfeksi dan hindari penggunaan alat-alat yang sudah terkontaminasi tanpa disterilkan terlebih dahulu.
3. Gunakan benih yang bebas patogen
benih tanaman di dalam media tanam.
Pencegahan awal tentunya bermula dari pemilihan benih. Varietas cabai tertentu sudah dikembangkan untuk lebih tahan terhadap layu Fusarium. Meskipun tidak sepenuhnya kebal, tanaman dari varietas ini memiliki daya tahan lebih baik dan bisa mengurangi risiko serangan Fusarium. Lakukan riset untuk menemukan varietas yang paling cocok untuk kebunmu.
4. Jika tanaman cabai kamu sudah terlanjur terinfeksi, segera cabut dan bakar tanaman yang terinfeksi
tanah.jpg
Jangan komposkan tanaman yang sudah terinfeksi, karena bisa saja jamur masih bertahan dan menyebar ke tanaman lain di kemudian hari. Penggunaan fungisida juga bisa membantu, meskipun ini bukan solusi jangka panjang karena jamur Fusarium dapat berkembang menjadi resisten terhadap fungisida tertentu.
5. Perbaiki kondisi tanah yang terinfeksi
gardening.jpg
Selain itu, perbaikan kondisi tanah juga penting. Fusarium lebih suka tanah yang lembab dan kondisi yang buruk dalam sirkulasi udara. Oleh karena itu, pastikan tanah di kebun kamu memiliki drainase yang baik dan cukup gembur agar akar bisa "bernapas" dengan baik. Menambahkan bahan organik ke tanah bisa meningkatkan kesehatan tanah secara keseluruhan, sehingga lebih mampu melawan serangan penyakit.
Perlu dipahami juga bahwa jamur Fusarium biasanya berkembang di suhu 21–33ºC. Karena itu, serangan berat biasanya terjadi di musim hujan. Jadi, sebelum musim hujan tiba, pastikan kamu sudah melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi gagal panen, ya!