Tips Tani
4 Fakta Vermikompos, Pupuk Organik yang Efektif Tingkatkan Kualitas Tanaman
Published on
blog-post-image-1
Berasal dari bahasa latin “vermi” yang artinya “cacing”, vermikompos adalah salah satu jenis pupuk organik yang diolah dengan cacing tanah. Proses pengomposan limbah organik dengan cacing ini sangat ramah lingkungan karena sama sekali tidak menggunakan bahan kimia. Limbah organik memang sangat bisa menjadi pupuk organik, tapi waktu panennya butuh waktu 3 minggu hingga 1 bulan. Nah, dengan menggunakan cacing tanah, limbah organik tersebut bisa lebih cepat terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk. Pupuk organik ini jadi salah satu pupuk andalan para petani. Untuk tahu lebih jauh tentang vermikompos, simak fakta menariknya berikut!

1. Bahan pembuatan yang ramah lingkungan dan murah

foto cacing tanah di atas telapak tangan
foto cacing tanah di atas telapak tangan
Vermikompos dihasilkan dari proses pencernaan dalam tubuh cacing, yaitu berupa kotoran yang sudah terfermentasi. Di sini, cacing tanah memiliki peran besar dalam produksi komposnya. Cacing akan mengonsumsi limbah-limbah organik, seperti kotoran sapi, kotoran ayam, atau sisa sayuran kemudian menghasilkan kotoran. Nah, karena bahan-bahannya sangat mudah ditemukan, pembuatan vermikompos sangat mungkin bisa dilakukan sendiri di rumah, lho. Kalau dihitung secara kasar, modal pembuatan vermikompos sangat murah dan tidak merepotkan.

2. Bagaimana proses pembuatan vermikompos?

Vermikompos sedang dipanen
Vermikompos sedang dipanen
Proses pembuatan vermikompos juga bisa dibilang cukup sederhana. Kita hanya butuh cacing tanah, limbah organik, dan media pengomposan seperti tanah atau bubuk sabut kelapa. Meski begitu, ada tahapan yang harus diperhatikan saat membuatnya.
Pengomposan
Pertama, cacing dicampurkan dengan bahan organik seperti kotoran sapi atau ampas tahu dalam media tanah. Nantinya, cacing-cacing ini akan memakan limbah organik tersebut dan hasil pencernaannya akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran. Nah, kotoran inilah yang akan dipanen sebagai pupuk kompos. Biasanya, kotoran akan siap dipanen setiap 5 hari. Sementara itu, cacing tetap harus rutin diberi makan setiap 3–7 hari agar produksi kotorannya bisa terus berlangsung.
Pengeringan
Kotoran cacing berupa buliran hitam yang masih basah kemudian harus dipisahkan dulu dari cacingnya. Salah satu caranya adalah dengan memindahkan cacing ke wadah yang berisi medium baru (bahan organik dan tanah) untuk membuat siklus vermi yang baru. Setelah dipisahkan, hasil kompos ini dikeringkan di dalam gudang dengan suhu dan kelembapan tertentu.
Pengayakan
Saat bulir hitam tadi sudah kering, selanjutnya adalah mengayaknya untuk menciptakan tekstur yang lebih halus. Proses ini juga berfungsi untuk menyaring gulma yang terbawa saat panen kompos.
Pengemasan
Vermikompos yang sudah diayak akan dimasukkan ke dalam karung-karung kemudian didistribusikan ke Toko Tani seperti Agripoint Elevarm.

3. Vermikompos membuat tanaman tumbuh subur

gambar kentang di atas tanah.
gambar kentang di atas tanah.
Ya, pupuk organik yang diolah oleh cacing ini punya banyak sekali keunggulan. Selain murah dan ramah lingkungan, kandungan unsur hara dalam vermikompos jauh lebih lengkap daripada pupuk lainnya. Misalnya, ada magnesium, besi, kalium, dan sebagainya. Dengan kandungan-kandungan tersebut, tanah atau media tanam jadi terjaga kelembapannya sehingga tanaman bisa tumbuh lebih subur. Tanaman yang subur akhirnya akan menghasilkan panen yang berkualitas baik pula. Seperti mitra petani Elevarm yang menggunakan Vermikomplus, vermikompos dari Elevarm, yang hasil panennya meningkat hingga 20% dari panen sebelumnya. Kualitasnya pun lebih segar dan lebih besar sehingga membuka peluang kenaikan harga jual di pasar.

4. Vermikompos bantu jaga kelestarian lingkungan

DSC_7371.JPG
DSC_7371.JPG
Selain itu, penggunaan bahan organik dalam produksi vermikompos telah berkontribusi besar dalam pelestarian lingkungan. Berdasarkan Impact Report 2023 Elevarm, produksi vermikompos berhasil mengurangi 70–80% pembuangan limbah kotoran sapi. Detailnya sekitar 875 ton kotoran sapi yang setara dengan mengurangi emisi karbon sebesar 412.3tCO2e. Kemudahan produksinya juga bisa membuka peluang peningkatan perekonomian para petani, tidak hanya menanam, tapi juga menjadikan vermikompos sebagai barang yang dikomersilkan. Banyak sekali, ya manfaat yang dihasilkan dari vermikompos. Tidak hanya menguntungkan bagi petani, tapi juga bagi lingkungan kita. Tidak heran kalau para petani diimbau menggunakan pupuk vermikompos dalam praktik taninya.
Written by
Arifina Budi
linkedin-logo
facebook-logo
twitter-logo
telegram-logo
whatsapp-logo
clipboard-logo
Related Articles
The latest industry news, interviews, technologies, and resources.
Tips Tani
5 Cara Ampuh Mencegah Layu Fusarium pada Tanaman Cabaimu
03 Sept 2024
Tips Tani
5 Cara Menjaga Kesuburan Tanah untuk Tanaman Kentang
03 Sept 2024
gambar kentang di atas tanah.