Berita
Raih Penghargaan Transform Bestari Challenge 2024, Elevarm Fokus Kembangkan Vermikompos
Published on
blog-post-image-1
Elevarm berhasil menorehkan prestasi di ajang SDGs Festival 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta (16/10) sebagai penerima penghargaan program Transform: Bestari Challenge 2024. Program ini merupakan inisiatif kolaboratif antara Unilever, UK’s Foreign, Commonwealth & Development Office (FCDO), dan EY, dengan dukungan dari Kementerian PPN/Bappenas Republik Indonesia. Ajang ini dirancang untuk mendorong perusahaan agar mengembangkan bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dari penghargaan yang diraih berkat inisiatif inovatif dalam produksi vermikompos ini, Elevarm mendapatkan hibah sebanyak Rp2 Milyar. Pencapaian ini menunjukkan langkah nyata Elevarm dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon.

Vermikompos yang dikembangkan Elevarm sudah terbukti berkontribusi pada lingkungan

Vermikompos adalah pupuk organik yang dihasilkan melalui pengolahan limbah organik dengan bantuan cacing tanah. Metode ini tidak hanya meningkatkan kualitas tanah, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan.

Produksi vermikompos ini sudah dilakukan Elevarm sejak 2022 dan telah terbukti memberikan dampak positif terhadap pertanian. Berdasarkan Impact Report 2023 Elevarm, tercatat bahwa pupuk ini berhasil meningkatkan pertumbuhan tanaman hingga 40%.

Selain itu, produksi vermikompos butuh waktu 30–60 hari dan bisa langsung dipakai dibadingkan pupuk organik lainnya sehingga juga mampu menurunkan biaya modal pratanam bagi para petani.

Pengolahannya yang ramah lingkungan membuat vermikompos menjadi pupuk organik yang berkontribusi pada kelestarian alam. Hal ini terbukti pada tahun 2023 Elevarm mencatatkan telah berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca sebanyak 43%.

Manfaat vermikompos ini sudah dirasakan para petani

Dengan bermitra bersama peternak cacing di Pangalengan, Elevarm mampu menciptakan solusi dalam pengelolaan limbah organik secara lebih efisien dan produktif. Saat ini, pupuknya telah dipasarkan melalui lebih dari 500 toko tani mitra yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Bagi para petani yang sudah menggunakan pupuk ini, mereka merasakan betul bagaimana peningkatan produktivitas pertaniannya.

Contohnya, pada cerita Pak Ucu, salah satu petani di Cikidang, Lembang. Sebelum mengenal vermikompos, Pak Ucu menggunakan pupuk dari kotoran ayam yang butuh waktu 4 minggu untuk dapat digunakan. Sayangnya, pupuk ini juga tidak bekerja dengan optimal sehingga hasil panennya tidak berkualitas baik.

Kemudian, Pak Ucu beralih menggunakan vermikompos yang lebih cepat siap digunakan. Hasilnya pun cukup memuaskannya. Tanamannya bisa 3 hari lebih cepat tumbuh dan hasilnya lebih besar dari biasanya.

Pendanaan akan digunakan untuk pengembangan produksi vermikompos

Pendanaan yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk meningkatkan produksi vermikompos yang diperkirakan dapat mencapai 9.916 ton per tahun. Angka ini sekaligus berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 3.217 ton CO2e per tahun.

Selain dari sisi produksi, Elevarm juga ingin memperluas distribusi pemasaran vermikompos hingga ke seluruh pelosok Indonesia bahkan hingga level ekspor dengan mendapatkan izin uji edar dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dapat berkontribusi pada upaya global dalam menurunkan dampak perubahan iklim, sekaligus mendukung ketahanan pangan melalui pertanian berkelanjutan.
Written by
Arifina Budi
linkedin-logo
facebook-logo
twitter-logo
telegram-logo
whatsapp-logo
clipboard-logo
Related Articles
The latest industry news, interviews, technologies, and resources.