Pertanian berkelanjutan adalah praktik memanfaatkan sumber daya dalam proses produksi pertanian dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Pertanian berkelanjutan itu tidak melulu soal penggunaan bahan organik dalam praktik pertanian. Konsep ini lebih besar dengan tujuan jangka panjang untuk memproduksi hasil tani yang baik, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga kelestarian lingkungan. Jadi, keterlibatan petani, masyarakat, hingga pemerintah sangat berpengaruh dalam kesuksesan pertanian berkelanjutan ini.
Pada praktiknya, pertanian berkelanjutan harus memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Prinsip keberlanjutan ekonomi memastikan bahwa pertanian harus memberikan manfaat ekonomi jangka panjang.
Untuk mewujudkannya, praktik pertanian harus melibatkan pengelolaan sumber daya secara efisien supaya bisa menghasilkan panen yang baik. Selain itu, akses petani kepada pasar juga harus diperhatikan kemudahannya agar penyerapan hasil panen bisa optimal.
Kemudian, aspek sosial mencangkup kesejahteraan petani dan komunitasnya. Pemangku kepentingan perlu mendukung dengan memberikan pelatihan, pendidikan, dan teknologi modern yang ramah lingkungan.
Fokus pertanian berkelanjutan adalah menggunakan energi sedikit dengan hasil yang optimal sehingga akan mengurangi jejak karbon. Ada beberapa cara yang sudah dilakukan petani dalam praktik keberlanjutan ini. Contohnya, penggunaan pupuk organik seperti vermikompos yang sudah terbukti mampu meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen.
Selain itu, praktik rotasi tanaman juga cukup digalakkan. Salah satu manfaat utama rotasi tanaman adalah pencegahan penyakit dan hama. Jika petani menanam tanaman yang sama terus-menerus di satu lahan, hama dan patogen spesifik tanaman tersebut akan mudah berkembang.
Komitmen praktik pertanian berkelanjutan yang menerapkan prinsip-prinsip di atas dengan baik akan memberikan dampak yang positif pula bagi bumi dan manusianya. Contohnya, pada 2023 lalu, sebanyak 70 persen lahan pertanian di Jawa Barat dilaporkan tidak subur. Penyebabnya di antaranya karena ketergantungan pada pupuk kimia dan sistem irigasi yang tidak mendukung akibat perubahan iklim.
Nah, jika kesadaran terhadap kelestarian lingkungan terus tumbuh, produktivitas pertanian bisa meningkat. Tanah yang dikelola akan subur sehingga dapat menghasilkan panen yang stabil dan baik. Dengan teknik rotasi tanaman dan pengelolaan air yang efisien, risiko kerusakan akibat perubahan iklim juga bisa ditekan.
Peran teknologi terbarukan juga akan mendorong peningkatan produktivitas ini. Misalnya menerapkan sistem IoT untuk mengecek cuaca sehingga petani bisa lebih tahu kepastian terhadap pengelolaan tanamannya dan memperkirakan kapan panen dilakukan meski kondisi cuaca yang tidak menentu.
Post tag(s)
Written by
Arifina Budi
Copy Link
Related Articles
The latest industry news, interviews, technologies, and resources.
Tips Tani
5 Cara Ampuh Mencegah Layu Fusarium pada Tanaman Cabaimu
Layu Fusarium adalah salah satu masalah besar yang sering dihadapi petani cabai karena amat menganca...
03 Sept 2024
Tips Tani
5 Cara Menjaga Kesuburan Tanah untuk Tanaman Kentang
Menjaga kesuburan tanah adalah kunci utama untuk mendapatkan hasil panen kentang yang maksimal. Tana...
03 Sept 2024